PENDAKIAN
GUNUNG LAWU 3265 MDPL VIA TAMBAK
Jalur pendakian Gunung Lawu yang baru saja diresmikan yaitu via Tambak terletak di Dusun Tambak, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Jalur ini sudah ada sejak 2018 namun hanya dibuka untuk evakuasi dan trek motor cross. Namun karena terdapat penyimpangan, warga setempat berinisiatif untuk mengalihkan menjadi jalur pendakian yang telah diresmikan pada 15 Agustus 2020 lalu. Dari via pendakian Gunung Lawu lainnya, pendakian via Tambak merupakan trek paling panjang dan tidak terdapat sumber air, namun ke depannya akan dibuat sumber air yang terletak di Pos 3 ke atas dengan menyambungkan paralon sekitar 1 kilometer dari sumber air ke trek pendakian. Oh iya, basecamp pendakian ini berada di rumah Bapak Ponco.
Gambar 1. Basecamp pendakian via Tambak
PETA
PENDAKIAN GUNUNG LAWU VIA TAMBAK (oleh basecamp)
Gambar
2. Peta pendakian Gunung Lawu via Tambak (basecamp)
REGISTRASI
PENDAKI
Sebelum
melakukan pendakian wajib untuk mengisi formulir pendakian berupa data-data
pendaki. Tidak diperlukan surat sehat untuk pendakian via Tambak ini, namun
tetap harus mematuhi tata tertib yang berlaku berupa kewajiban dan larangan
pendaki. Kemudian melakukan pembayaran sebesar Rp. 20.000/pendaki dan parkir
motor sebesar Rp. 10.000/sepeda motor. Setelah itu wajib untuk meninggalkan KTP
ketua regu atau salah satu anggota regu.
Gambar 3. Registrasi pendaki
TATA
TERTIB PENDAKIAN GUNUNG LAWU
Pendaki
diwajibkan:
1. Melaporkan
kepada petugas jaga sebelum dan sesudah pendakian
2. Mempersiapkan
diri secara fisik maupun mental
3. Membawa
peralatan pendakian standart atau sesuai dengan kebutuhan
4. Membawa
perbekalan selama pendakian, berdoa sebelum pendakian
5. Pendaki
mentaati peraturan yang telah ada
6. Melewati
jalur yang telah ada (resmi)
7. Melewati
satu jalur pendakian selama pulang pergi
8. Menjaga
kebersihan, keindahan, keserasian dan keseimbangan semua kawasan Gunung Lawu
9. Membawa
turun kembali sampah yang ada dan menunjukannya kepada petugas
10. Segera
melapor apabila terjadi kecelakaan
Pendaki
dilarang:
1. Membuat
atau melewati jalur terobosan
2. Memisahkan
diri dari rombongan
3. Menggunakan
obor sebagai penerangan
4. Meninggalkan
api unggun yang masih menyala
5. Memotong,
merusak dan menempeli pepohonan, berburu satwa liar yang hidup di hutan
6. Merusak,
merubah dan memindahkan rambu-rambu yang telah ada
7. Dilarang
membuat tanda-tanda petunjuk liar, spidol, cat dan pilok
8. Corat-coret
di semua tempat pada kawasan Gunung Lawu
9. Membuat
kotor kawasan Gunung Lawu, melanggar pantangan-pantangan setempat, seperti
memakai pakaian hijau pupus bercorak gadung melati, poleng, benang telon dan
mrutu sewu
10. Mengeluh
jika menghadapi kesulitan
11. Berkata
kotor, jorok dan tidak senonoh
12. Malamun
dan berfikir kosong
13. Berlagak
sok, sombong dan congkak, melakukan hal-hal yang tidak senonoh
14. Mengganggu
makhluk lain
15. Merusak
tempat-tempat yang dianggap keramat
PENDAKIAN
GUNUNG LAWU VIA TAMBAK
BASECAMP
– POS BAYANGAN
Basecamp
terletak pada ketinggian 1168 mdpl berada di rumah Pak Ponco, kemudian naik
melewati kebun-kebun warga untuk sampai di gerbang pendakian.
Gambar
4. Gerbang Pendakian Gunung Lawu via Tambak
Dari
gerbang pendakian ke Pos Bayangan melewati pepohonan pinus, trek mulai menanjak
namun masih terdapat banyak bonus. Selain itu juga terdapat banyak
persimpangan, namun banyak penunjuk arah yang cukup jelas.
Gambar
5. Trek menuju Pos Bayangan
Kami
berangkat dari basecamp pukul 08.47 WIB dan sampai di Pos Bayangan pada pukul
10.00 WIB. Pos Bayangan ini berada pada ketinggian 1403 mdpl.
Gambar
6. Pos Bayangan
POS
BAYANGAN – POS 1 (KELBAN)
Dari
Pos Bayangan menuju Pos 1 masih diiringi oleh pohon pinus. Kami sempat beristirahat
di Pos Bayangan dan sampai di Pos 1 pukul 11.15 WIB. Pos 1 ini berada pada
ketinggian 1574 mdpl dan sebagai batas vegetasi hutan pinus, karena trek menuju
Pos 2 bukan lagi diiringi oleh pohon pinus.
Gambar 7. Pos 1 Kelban
POS
1 (KELBAN) – POS 2 (ARUH)
Trek
menuju Pos 2 diiringi oleh hutan rimba yang lebat dan lembab, pada musim
kemarau saja treknya basah, apalagi musim penghujan. Banyak dijumpai sejenis
pohon palem dengan trek yang terus menanjak namun tidak begitu terjal. Waktu
yang dibutuhkan dari Pos 1 ke Pos 2 sekitar 1 jam. Pos 2 ini berada pada
ketinggian 1840 mdpl.
Gambar
8. Trek menuju Pos 2 Aruh
Gambar
9. Pos 2 Aruh
POS
2 (ARUH) – POS 3 (CEMORO DOWO)
Trek
menuju Pos 3 masih berupa hutan rimba lebat namun tanahnya kering, banyak trek
menanjak namun tidak begitu terjal. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Pos 3
cukup lama karena treknya cukup panjang, kami membutuhkan waktu 2 jam untuk
sampai di Pos 3 ini. Pos 3 berada pada ketinggian 2156 mdpl.
Gambar
10. Trek menuju Pos 3 Cemoro Dowo
Untuk
konco-konco yang sudah terlalu sore sampai Pos 3 dapat mendirikan tenda disini.
Terdapat area camp yang dapat ditempat sekitar 3 hingga 4 tenda di samping
shelter.
Gambar
11. Pos 3 Cemoro Dowo
POS
3 (CEMORO DOWO) – POS 4 (TELAGA BATOK)
Pos
tiga merupakan separuh perjalanan menuju puncak Gunung Lawu via Tambak, trek
menuju Pos 4 masih berupa hutan vegetasi sedang dengan trek yang terus menanjak
dan sedikit bonus. Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk sampai di Pos 4 yang
berada pada ketinggian 2430 mdpl. Terdapat area camp di Pos 4 yang cukup untuk
mendirikan beberapa tenda. Pos 4 ini sangat cocok untuk mendirikan tenda dan
bermalam sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak.
Gambar
12. Trek menuju Pos 4 Tlogo Batok
Gambar
13. Pos 4 Tlogo Batok
POS
4 (TLOGO BATOK) – POS 5 (SUKET KUNING)
Pada
Pos 4 ditemui banyak pohon cemara lagi dan vegetasinya mulai terbuka. Trek
menuju Pos 5 banyak terdapat pohon edelweiss dan cukup landai. Kemudian sampai
di Pos 5 yaitu Suket Kuning merupakan sabana yang sangat indah serta terdapat
banyak pohon edelweiss dan cantigi. Trek menuju Pos 5 cukup panjang dan
membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Sebenarnya terdapat shelter di Pos 5 namun
kondisinya rusak, mungkin karena angin di Pos 5 cukup kencang, sehingga tidak
disarankan untuk membuat tenda dan bermalam di sini. Pos 5 ini berada pada
ketinggian 2831 mdpl.
Gambar
14. Trek menuju Pos 5 Suket Kuning
Gambar
15. Pos 5 Suket Kuning
POS
5 (SUKET KUNING) – BRAK SENG
Trek
menuju Brak Seng berupa sabana yang cukup menanjak namun pemandangannya sangat
indah. Brak Seng merupakan shelter yang ditutupi oleh seng, konco-konco bisa
mendirikan tenda dan bermalam disini daripada di Pos 5. Angin di Brak Seng
tidak cukup kencang dan masih berupa sabana. Dari Pos 5 membutuhkan waktu
sekitar 30 menit untuk sampai di Brak Seng.
Gambar
16. Brak Seng
BRAK
SENG – SUNSET CAMP
Selanjutnya
menuju Sunset Camp dengan trek yang masih berupa sabana. Sunset Camp berada
pada ketinggian 2975 mdpl dan terdapat area camp yang cukup untuk mendirikan
beberapa tenda. Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menuju Sunset Camp dari
Brak Seng.
Gambar
17. Area Sunset Camp
SUNSET
CAMP – SELO PENANGKEP
Treknya
masih berupa sabana dan semakin dekat dengan puncak. Selo Penangkep merupakan
pertemuan jalur pendakian antara via Cemoro Kandang dengan via Tambak. Di
tengah-tengah trek sampai Selo Penangkep masih tercium bau belerang yang cukup
menyengat. Dibutuhkan waktu sekitar 25 menit untuk sampai di Selo Penangkep.
Gambar
18. Selo Penangkep
SELO
PENANGKEP – HARGO DALEM atau WARUNG MBOK YEM
Trek
dari Selo Penangkep menuju Hargo Dalem maupun ke Warung Mbok Yem cukup landai.
Di pertengahan trek akan terdapat plang penunjuk arah menuju Hargo Dalem dan
Hargo Dumilah. Buat konco-konco yang keburu laper bisa mengambil arah Hargo
Dalem untuk mampir ke Warung Mbok Yem karena jaraknya berdekatan. Hargo Dalem
berada pada ketinggian 3142 mdpl. Dari Selo Penangkep menuju Hargo Dalem
membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Gambar
19. Warung Mbok Yem
HARGO
DALEM – HARGO DUMILAH
Trek
dari Hargo Dalem menuju Puncak (Hargo Dumilah) sangat terjal dan tidak terdapat
bonus. Membutuhkan waktu sekitar 25 menit untuk sampai puncak Hargo Dumilah
dengan ketinggian 3265 mdpl.
Gambar 20. Puncak Hargo Dumilah
PETA TOPOGRAFI PENDAKIAN GUNUNG LAWU VIA TAMBAK
Masuk mat
BalasHapus